Pada FORDA I ini, atlet-atlet gulat tangan bersaing dalam tiga kategori kelas: -65kg, -75kg, dan 75+kg. Setelah serangkaian pertandingan yang penuh semangat, Kabupaten Bone keluar sebagai juara umum, disusul oleh Makassar di posisi kedua dan Pangkep di peringkat ketiga.
Ketua Panitia, Lukman Hakim, menyampaikan apresiasi kepada seluruh kontingen yang telah berpartisipasi dan berkontribusi dalam kelancaran acara ini. "Kami sangat bangga dengan antusiasme peserta dan dukungan luar biasa dari semua pihak. Ajang ini merupakan bukti nyata komitmen kita dalam melestarikan olahraga gulat tangan di Sulawesi Selatan," kata Lukman.
Ketua Pengprov POGTI Sulawesi Selatan, Andi Hendra Syam, juga memberikan apresiasi tinggi kepada para peserta dan berharap FORDA I menjadi ajang tahunan yang dapat mengangkat olahraga tradisional seperti gulat tangan ke tingkat yang lebih tinggi. "Kami berkomitmen untuk terus memajukan olahraga ini dan memperkenalkannya kepada masyarakat yang lebih luas," ujarnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Umum POGTI Pusat, James H. Anes, dan Wakil Ketua Umum POGTI, Edwin Frits Sumarauw, yang memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya kegiatan ini. "Kami sangat menghargai upaya Sulawesi Selatan dalam menghidupkan kembali olahraga gulat tangan dan menjadikannya bagian dari warisan budaya yang harus terus dilestarikan," ungkap James H. Anes.Lebih dari sekadar kompetisi, FORDA I juga menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antar daerah dan mempromosikan olahraga tradisional di tengah masyarakat Sulawesi Selatan. Keberhasilan acara ini semakin menegaskan bahwa Sulawesi Selatan berkomitmen dalam menjaga dan mengembangkan budaya olahraga lokal.
FORDA I Sulawesi Selatan tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wahana untuk merayakan semangat kebersamaan serta memperkenalkan olahraga tradisional yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi.