HOT

12/recent/ticker-posts

Derai Air Mata di Pesantren Al Mubarak: Mahasiswa Teknologi Pendidikan UNM Sajikan Kisah Cinta yang Mengharukan dalam Film Pendek ”Tak Ada Kata”

BIRKATV NEWS , MAKASSAR | Sebuah atmosfer magis melingkupi Pesantren Al Mubarak di Sudiang Makassar pada Ahad, 12 November 2023, saat kelompok mahasiswa Fakultas Teknologi Pendidikan UNM Kelompok 14 memulai penggarapan film pendek mereka sebagai tugas mata kuliah Sinematografi. Dengan lokasi pengambilan gambar yang tak biasa di Pesantren Al Mubarak, kelompok ini sukses menciptakan karya yang memikat hati penonton.

Pengambilan gambar dimulai dengan penuh semangat di bawah koordinasi Muh. Wildanun Arkan Wildan, seorang mahasiswa yang tidak hanya menulis naskah film, tetapi juga memegang kendali sebagai sutradara. Muh. Wildanun Arkan Wildan bersama Erik Pratama, Faradilla Aulia, Rezki Erina, Nurhayati, Indah, Nabila Putri Arianto, dan Nabilah Maimunah, hadir dengan antusias untuk membagi peran serta tugas mereka dalam proyek ini.

Pemilihan Pesantren Al Mubarak sebagai latar belakang film tidak terlepas dari dukungan penuh Pimpinan Pondok Pesantren, KH. Abdul Qadir Jailani. Beliau tidak hanya memfasilitasi lokasi shooting, tetapi juga melibatkan para santri sebagai ekstra dalam film tersebut. Respon positif ini menambahkan nuansa autentik pada kisah yang diangkat.

Sejumlah aktor senior Makassar, seperti Ria Luthfi dan Hamran Bakti, turut mendukung film ini dengan mengambil peran sebagai orang tua dan kakek. Film berjudul "Tak Ada Kata (Only Tears)" ini memaparkan kisah cinta antara dr. Widya (Nurhayati) dan drg. Fadly (Wildan), yang diselimuti derai air mata akibat keegoisan sang kakek, Puang Ambe Sugigih (Hamran Bakti).

"Kami mencoba mengangkat pesan moral bahwa setiap anak seharusnya tahu siapa ayah biologisnya, terlepas dari keadaannya, agar tidak terjerumus dalam situasi sulit seperti yang terjadi dalam cerita film kami," ungkap Wildan.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Mubarak, KH. Abdul Qadir Jailani, memberikan apresiasi kepada seluruh tim film. Beliau menyampaikan harapannya agar tema cerita yang mengangkat kehidupan anak-anak pesantren terus dijelajahi oleh sineas muda seperti Muh. Wildan Arkan.

"Ke depannya, bagus juga kita angkat tema cerita film yang menggambarkan kehidupan anak-anak pesantren, dan adik-adik semua dapat berperan di dalamnya," ungkap Tetta, panggilan akrab KH. Abdul Qadir Jailani.

Tetta berharap sinergitas antara dermawan, tokoh publik, dan pesantren dapat terus berkembang untuk mendukung pengembangan perfilman daerah. Dengan demikian, film-film edukatif dengan pesan moral dapat terus dihasilkan, memperkaya budaya dan pengetahuan masyarakat sekitar.

Pukul 23.00, pengambilan gambar usai, dan Wildan, mewakili kelompoknya, mengucapkan terima kasih tak terhingga atas dukungan dan perhatian Tetta dalam penggunaan fasilitas pesantren Al Mubarak sebagai latar film pendek mereka. Termasuk keberadaan tanaman tin yang memperindah setiap adegan dalam karya mereka. (BAYU/BRKTV).